Header Ads

ads header

Flash News

Niat dan Tata Cara Sholat Dhuha Lengkap, Beserta Bacaan Doa Sesuai Sunnah


Umat Islam cukup akrab dengan amalan sunah sholat dhuha. Ini adalah salah satu sholat sunnah yang istimewa.

Sholat dhuha merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Penyebabnya, terdapat beberapa keutamaan dalam sholat ini.

Banyak sekali dalil dalam Hadis yang menunjukkan keutamaan dari sholat dhuha. Salah satunya merupakan sarana untuk memohon ampunan dosa.

Hadis riwayat At Tirmidzi dan Ibnu Majah menyebutkan bahwa, " Siapa yang membiasakan (menjaga) sholat dhuha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan."

Keutamaan lain dari sholat dhuha yaitu tidak termasuk ke dalam golongan orang lalai dalam mencari rahmat Allah.

" Orang yang mengerjakan sholat dhuha tidak termasuk orang lalai," (HR Al Baihaqi dan An Nasai)

Sholat dhuha juga memiliki keutamaan termasuk bagian dari sedekah. Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang berbuat munkar adalah sedekah. Semua itu dapat diganti dengan shalat dhuha dua rakaat."

Berbagai Keutamaan Sholat Dhuha Yang Perlu Diketahui

1. Merupakan Pesan Rasulullah

Shalat dhuha adalah wasiat khusus dari Nabi kepada Abu Hurairah dan kepada seluruh umat beliau secara umum.” (Imam Thabari)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu yang berkata, " Kekasihku (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) memberikan pesan (wasiat) kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah aku tinggalkan hingga aku meninggal nanti. Yaitu puasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha, dan tidur dalam keadaan sudah mengerjakan shalat witir.” (Muttafaqun ‘Alaih. Al-Bukhari no. 1981. Muslim no. 721)

2. Dibangunkan Sebuah Rumah di Surga

Mereka yang rajin mengerjakan sholat dhuha maka akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini sesuai dengan isi hadis Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam: “ Barang siapa yang shalat dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (Shahih al-Jami’ No. 634)

3. Berpahala Seperti Orang Pergi Haji dan Umroh

Keutamaan shalat dhuha yang sebelumnya telah didahului shalat subuh berjamaah dan dzikir hingga terbit Matahari adalah seperti mendapat pahala seperti orang pergi haji dan umroh.

Diriwayatkan Anas bin Malik ra, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: " Barangsiapa melaksanakan shalat subuh berjama’ah kemudian ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga terbit Matahari, lalu ia mengerjakan shalat dua rakaat, maka ia seperti memperoleh pahalanya haji dan umroh.” (HR. Tirmidzi No. 586)

4. Termasuk Shalat Awwabin

Diantara keutamaan shalat dhuha yang lain adalah termasuk dalam shalat awwabin, yaitu sholatnya orang-orang yang taat. Rutin mengerjakan shalat dhuha menjadikan seseorang dicatat sebagai orang-orang yang taat.

Abu Hurairah ra meriwayatkan hadis dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “ Tidaklah seseorang menjaga shalat sunnah dhuha melainkan ia adalah awwab (orang yang kembali taat). Sholat dhuha ini adalah shalat awwabin." (HR. Ibnu Khuzaimah)

5. Dicukupkan Rezeki

Dalam hadits qudsi, Allah akan mencukupkan rezeki hamba-hamba-Nya yang mengerjakan sholat dhuha secara rutin.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “ Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad).

Sungguh luar biasa keutamaan sholat dhuha jika dilakukan secara rutin. Ini semua menunjukkan bahwa sholat dhuha sangat dianjurkan untuk dikerjakan.

Hukum Mengerjakan Sholat Dhuha

Hukum sholat dhuha adalah sunnah muakkad. Artinya hukum sunnah yang sangat dianjurkan, sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri melakukannya dan menjadikannya sebagai suatu wasiat.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu yang berkata, " Kekasihku (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) memberikan pesan (wasiat) kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah aku tinggalkan hingga aku meninggal nanti. Yaitu puasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha, dan tidur dalam keadaan sudah mengerjakan shalat witir.” (Muttafaqun ‘Alaih, Al-Bukhari No. 1981, Muslim No. 721)

Syarat Sah Mengerjakan Sholat Dhuha

Sebenarnya syarat sah sholat dhuha sama saja seperti sholat pada umumnya. Sebelum sholat, disyaratkan untuk suci dari hadas kecil dan hadas besar; suci badan, pakaian dan tempat dari najis; menutup aurat; mengetahui masuknya waktu sholat; dan menghadap kiblat.

Waktu Mengerjakan Sholat Dhuha

Waktu sholat dhuha berlangsung beberapa jam, dimulai sejak Matahari terbit (naik) hingga condong ke barat. Waktu sholat dhuha sendiri terbagi menjadi dua bagian:

1. Awal Waktu Sholat Dhuha

Untuk awal waktu sholat dhuha ini dimulai 20 menit setelah Matahari terbit. Ini sesuai dengan keterangan hadis yang diriwayatkan oleh ‘Amr bin ‘Abasah.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “ Kerjakanlah shalat subuh kemudian tinggalkanlah shalat hingga matahari terbit, sampai matahari naik. Ketika matahari terbit, ia terbit di antara dua tanduk setan, saat itu orang-orang kafir sedang bersujud (menyembah Matahari).” (HR. Muslim)

2. Akhir Waktu Sholat Dhuha

Akhir waktu sholat dhuha ini adalah 15 menit sebelum masuk waktu sholat zhuhur.

Namun waktu terbaik atau utama mengerjakan sholat dhuha adalah di waktu yang akhir atau seperempat siang, yaitu dalam keadaan yang semakin panas. Itu sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Zaid bin Arqam.

Zaid bin Arqam melihat orang-orang mengerjakan shalat dhuha (di awal pagi). Dia berkata, “ Tidakkah mereka mengetahui bahwa shalat di selain waktu ini lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Shalat orang-orang awwabin (taat; kembali pada Allah) adalah ketika anak unta mulai kepanasan’.” (HR. Muslim)

Niat dan Tata Cara Sholat Dhuha Lengkap, Dengan Bacaan Doa Sesuai Sunnah

Tata cara sholat dhuha sebenarnya sama seperti shalat sunnah lain pada umumnya, yaitu shalat dua rakaat dengan satu salam. Perbedaan tata cara sholat dhuha dari shalat sunnah lainnya terletak pada bacaan niat, doa, dan waktunya.

Shalat sunnah dhuha paling sedikit dikerjakan sebanyak 2 rakaat. Namun sebagian ulama tidak membatasi. Ada yang mengatakan 12 rakaat, ada yang yang mengatakan bisa lebih banyak lagi hingga waktu dhuha habis.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri kadang mengerjakan sholat dhuha 4 rakaat. Tetapi beliau pernah melaksanakan shalat dhuha hingga 8 rakaat. Ini sesuai dengan hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berikut:

Dari Ummu Hani’ binti Abi Thalib, " Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengerjakan sholat dhuha sebanyak 8 rakaat. Pada setiap dua rakaat, beliau mengucap salam." (HR. Abu Dawud)

Niat Sholat Dhuha

Mengucapkan niat sholat dhuha sebelum takbirotul ihram hukumnya sunnah menurut madzhab Syafi’i dan Hambali. Fungsi dari mengucap niat sholat dhuha sendiri adalah untuk mengingatkan hati sehingga lebih mantap dan khusyu’ dalam menjalankan shalatnya.

Sedangkan menurut madzhab Maliki dan Hanafi, mengucap niat sholat dhuha sebelum mengangkat tangan dan takbirotul ihram tidak disyariatkan, kecuali bagi orang yang was-was (ragu-ragu dengan niatnya).

Kedua madzhab tersebut menyebutkan bahwa niat sholat dhuha cukup dilafalkan di dalam hati saja. Karena mengucap niat sholat dhuha adalah khilaful aula (menyalahi keutamaan) dan bid'ah (tidak dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam).

Terlepas dari perbedaan tersebut, bacaan niat sholat dhuha pada umumnya adalah:

USHOLLI SUNNATADH DHUHAA ROK’ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA’AN LILLAAHI TA’AALAA.

Artinya: “ Aku niat shalat sunnah dhuha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta’ala.”

Tata Cara Sholat Dhuha 2 Rakaat

Untuk tata cara sholat dhuha 2 rakaat adalah sebagai berikut:

  1. Niat sholat dhuha
  2. Takbirotul Ihram
  3. Membaca Doa Iftitah (Sunnah)
  4. Membaca Surah Al-Fatihah
  5. Membaca Surah Ad-Dhuha
  6. Ruku’ dengan tuma’ninah
  7. I’tidal dengan tuma’ninah
  8. Sujud dengan tuma’ninah
  9. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
  10. Sujud kedua dengan tuma’ninah
  11. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
  12. Membaca Surah Al-Fatihah
  13. Membaca Surah As-Syams
  14. Ruku’ dengan tuma’ninah
  15. I’tidal dengan tuma’ninah
  16. Sujud dengan tuma’ninah
  17. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
  18. Sujud kedua dengan tuma’ninah
  19. Tasyahud Akhir dengan tuma’ninah
  20. Salam
  21. Membaca doa sholat dhuha

Demikianlah tata cara sholat dhuha 2 rakaat. Setelah selesai mengerjakan sholat dhuha dianjurkan untuk banyak berdoa.

Tata Cara Sholat Dhuha 4 Rakaat

Bagaimana tata cara sholat dhuha 4 rakaat? Tata cara mengerjakan shalat dhuha 4 rakaat sebenarnya sama dengan yang 2 rakaat. Sholat dhuha dikerjakan dua rakaat salam, setelah itu dua rakaat salam. Begitu juga dengan shalat dhuha 8 rakaat dan seterusnya.

Bacaan Doa Sholat Dhuha

Sebenarnya tidak ada doa khusus yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam setelah selesai sholat dhuha. Sehingga dalam kitab-kitab Fiqih, para ulama sama sekali tidak mencantumkan doa sholat dhuha.

Namun ada satu doa sholat dhuha yang populer dipanjatkan oleh kaum Muslim di seluruh dunia. Seperti dijelaskan sebelumnya, doa ini bukanlah berasal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

ALLAHUMMA INNADHDHUHA-A DHUHA-UKA, WALBAHAA-ABAHAA-UKA, WAL JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWAATUKA, WAL QUDROTA QUDROTUKA, WAL ‘ISHMATA ISHMATUKA.

ALLAHUMA INKAANA RIZQII FISSAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU’SIRON FAYASSIRHU, WAINKAANA HAROOMAN FA THOHHIRHU, WA INKAANA BA’IDAN FA QORIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDROTIKA, AATINI MAA ATAITA ‘IBAADAKASH SHOOLIHIiN.

Artinya: “ Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu dan kekuatan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hambaMu yang shalih”.

Doa ini dicantumkan oleh Asy-Syarwani dalam Syarh Al Minhaj dan disebutkan pula oleh Ad-Dimyathi dalam I’anatuth Thalibiin.

Meskipun bukan berasal dari Nabi, kita boleh saja membaca doa tersebut dan doa lainnya asalkan semua itu baik.

Demikianlah panduan niat dan tata cara sholat dhuha lengkap, dengan bacaan doa sesuai sunnah. Semoga panduan sholat dhuha ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Panduan Tata Cara Sholat Dhuha Bagi Pemula

Semakin banyak amalan sunnah yang dikerjakan, maka semakin banyak pahala yang akan didapatkan. Jumlah rakaat sholat Dhuha bisa dikerjakan dengan kelipatan dua rakaat. Minimal dua rakaat dengan sekali salam, dan maksimal 12 rakaat dengan salam di antara dua rakaat.

Bagi Sahabat Dream yang memulai untuk mendirikan sholat Dhuha, berikut panduan tata cara Sholat Dhuha bagi pemula:

Pertama adalah niat saat takbiratul ihram.

Kedua membaca doa iftitah.

Ketiga membaca surat Al-Fatihah.

Keempat membaca salah satu surat di dalam Al-Quran. Dalam sebuah hadis, Rasulullah Saw. memerintahkan membaca surat Asy-Syamsi dan Ad-Dhuha saat mendirikan sholat Dhuha. 

Kelima ruku' dengan membaca tasbih sebanyak tiga kali. 

Keenam adalah I'tidal dengan membaca bacaan sebagai berikut:

Ketujuh adalah sujud pertama. Ketika sujud dalam sholat yang perlu diperhatikan adalah meletakkan sebagian anggota badan ke tempat sujud, yaitu dahi, lutut, dua telapak tangan dan perut jari, serta kedua telapak kaki.

Bagian perut jari kedua kaki kamu harus dipancalkan ke lantai dan ujung jarijari kaki menghadap ke kiblat. Bacaan tasbih ketika sujud adalah sebagai berikut:

Kedelapan adalah duduk di antara dua sujud. Duduk antara kedua sujud ini disebut juga duduk iftirosy. Duduk ini adalah duduk dengan cara kaki kanan dipancalkan dan kaki kiri bertumpu di bawah pantat yang kiri atau duduk di atas telapak kaki kiri sedangkan kaki kanan ditegakkan.

Bacaan duduk iftirosy adalah sebai berikut:

Kesembilan adalah sujud kedua, yaitu sujud yang dilakukan sama halnya dnegan sujud yang pertama dengan membaca bacaan yang sama beserta membaca tasbih sebanyak tiga kali.

Kemudian berdirilah untuk mengerjakan rokaat kedua sebagaimana rokaat yang sudah kamu kerjakan.

Kesepuluh adalah duduk tasyahud akhir. Duduk ini adalah sujud yang dilakukan di akhir sholat, caranya kaki kiri sedikit dimasukkan lebih ke dalam dan kaki kanan terpancal tegak. Berikut bacaan duduk tasyahud akhir beserta artinya:

Doa Rasulullah Usai Sholat Dhuha yang Jarang Diketahui

Setiap kali usai sholat Dhuha, Rasulullah Saw. memiliki doa khusus. Doa itu tercantum dalam hadis riwayat Imam Bukhari dari Aisyah RA. Tetapi, jarang orang mengetahui doa ini. Mereka kebanyakan membaca doa yang lazim diajarkan. 

Setiap kali selesai sholat dhuha, Rasulullah Saw. beristighfar lalu berzikir sebelum kemudian berdoa. Dan berikut doa Rasulullah Saw. usai Sholat Dhuha yang jarang diketahui sekaligus sebagai bacaan istighfar Rasulullah Saw.:

Allahummaghfirli wa tub 'alayya innaka antat tawwabur rohimu.

Artinya,

" Ya Allah, ampuni dosaku dan terimalah tobatku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima tobat dan Maha Pengampun."

Selain doa dari Rasulullah Saw, Sholat Dhuha cukup dua rakaat minimal yang harus dijalankan, dan berikut beberapa surat paling utama yang bisa kamu baca ketika melakukan sholat dhuha:

1. Surat Al-Waqiah
2. Surat Asy-Syams
3. Surat Ad-Duha
4. Surat Al-Kafirun
5. Surat Quraisy
6. Surat Al-Ikhlas

Dua Waktu yang Diharamkan untuk Sholat Dhuha Beserta Alasannya

Meskipun hukumnya sunnah, namun sholat dhuha ini harus dilaksanakan pada waktu tepat dengan hati ikhlas. Tujuannya adalah agar salat yang kita lakukan tersebut dapat diterima oleh Allah SWT dan dinilai sebagai pahala.

Ternyata ada waktu-waktu yang diharamkan untuk menjalankan ibadah sholat dhuha. Jikalau mengerjakan sholat dhuha dalam waktu yang diharamkan maka salat itu justru akan mendapatkan dosa. Berikut ini waktu yang diharamkan untuk melaksanakan sholat berdasarkan hadist Rasulullah SAW.

Waktu pertama yang diharamkan untuk melaksanakan sholat dhuha adalah ketika sesudah subuh hingga terbitnya matahari sekitar pukul 06.00-07.30 pagi.

Waktu kedua yang diharamkan untuk melakukan sholat dhuha adalah ketika memasuki dzuhur hingga tergelincirnya matahari atau pukul 11.30-12.15.

Kedua waktu tersebut diharamkan untuk melaksanakan sholat dhuha berdasarkan penentuan larangan dari Rasulullah Saw. Berikut ini hadist-hadist Rasulullah Saw. yang menunjukkan waktu-waktu yang diharamkan untuk sholat dhuha:

Dari Ibnu Abbas berkata: “ Datanglah orang-orang yang diridhai dan ia ridha kepada mereka yaitu Umar, ia berkata bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihiwasallam melarang shalat sesudah Subuh hingga matahari bersinar, dan sesudah Asar hingga matahari terbenam.” [HR. Bukhari]

Dari Zaid bin Arqam, bahwa ia melihat orang-orang mengerjakan sholat Dhuha (pada waktu yang belum begitu siang), maka ia berkata: “ Ingatlah, sesungguhnya mereka telah mengetahui bahwa sholat Dhuha pada selain saat-saat seperti itu adalah lebih utama, karena sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“ Sholatnya orang-orang yang kembali kepada Allah adalah pada waktu anak-anak onta sudah bangun dari pembaringannya karena tersengat panasnya matahari”. [HR. Muslim]

Salah satu alasan mengapa kedua waktu tersebut diharamkan untuk melaksanakan sholat dhuha adalah karena adanya setan yang mengikuti waktu-waktu itu.

Rasulullah shallallahu ‘alaihiwasallam bersabda: “ Matahari terbit dengan diikuti setan. Pada waktu mulai terbit, matahari berada dekat dengan setan, dan ketika telah mulai meninggi berpisah darinya. Pada waktu matahari berada tepat di tengah-tengah langit, ia kembali dekat dengan setan, dan ketika telah zawal (condong ke arah barat) ia berpisah darinya. Pada waktu hampir terbenam, ia dekat dengan setan, dan setelah terbenam ia berpisah lagi darinya.” [HR. Nasa’i]

Doa Usai Sholat Dhuha untuk Memohon Ampunan

Sholat Dhuha merupakan sholat sunnah yang tentu saja memiliki banyak manfaat. Beberapa di antaranya adalah sebagai penghapus dosa, penolak bala, memperlancar rezeki, dan untuk ketenangan dalam menjalani hidup.

Usai Sholat Dhuha, kita biasanya membaca doa untuk memohon kelancaran rezeki. Namun setelah membaca doa Sholat Dhuha, kita juga bisa melanjutkannya dengan doa lain. 

Salah satunya adalah doa yang dibaca Sahabat Umar bin Khattab RA. Doa ini berisi permohonan ampun kepada Allah Swt. atas kesalahan yang telah dilakukan. Berikut bacaan doa usai sholat Dhuha untu memohon ampunan:

Allahumma lakal hamdu, ashbahtu 'abdaka 'ala ahdika wa wa'dika kholaqtani wa lam aku syaia, astaghfiruka lidini fa innahu qod arhaqotni dzunubi wa ahathot bi illa taghfiraha faghfirha ya arhamar rahimin.

Artinya,

" Ya Allah, bagi-Mu segala puji. Aku memasuki waktu pagi sebagai hamba-Mu untuk memenuhi janji-janji-Mu. Engkau menciptakan aku sementara aku bukan apa-apa. Aku memohon ampunan kepada-Mu untuk agamaku, sesungguhnya dosa-dosaku telah membebaniku dan telah meliputiku kecuali Engkau memaafkannya, maka maafkanlah wahai Dzat paling penyayang di antara para penyayang."

7 Manfaat Sholat Dhuha, Menghapus Dosa Sebanyak Buih Lautan

Banyak sekali dalil dalam hadis yang menunjukkan manfaat sholat dhuha. Yang paling utama dari manfaat sholat dhuha adalah untuk meminta ampuna dosa meski sebanyak buih di lautan.

Hukum sholat dhuha adalah sunnah muakkad. Artinya hukum sunnah yang sangat dianjurkan, sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri melakukannya.

" Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu yang berkata, 'Kekasihku (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) memberikan pesan (wasiat) kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah aku tinggalkan hingga aku meninggal nanti. Yaitu puasa tiga hari setiap bulan, sholat dhuha, dan tidur dalam keadaan sudah mengerjakan sholat witir."  (Muttafaqun ‘Alaih, Al-Bukhari No. 1981, Muslim No. 721)

Dilansir dari berbagai sumber, berikut manfaat Sholat Dhuha menurut Hadis Nabi Saw.:

1) Menghapus Dosa Sebanyak Buih di Lautan

Jika ingin mendapat manfaat sholat dhuha, maka Sahabat Dream sebaiknya tetap duduk dengan khusyu dan konsentrasi setelah mengerjakannya.

Setelah itu memperbanyak dzikir seperti istighfar, sholawat, tasbih dan tahmid. Kemudian bisa dilanjutkan dengan membaca salah satu doa sholat dhuha yang paling populer berikut ini:

ALLAHUMMA INNADH DHUHA-A DHUHA-UKA, WAL BAHAA-A BAHAA-UKA, WAL JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWWATUKA, WAL QUDRATA QUDRATUKA, WAL ISHMATA ISHMATUKA. ALLAHUMA INKAANA RIZQI FIS SAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU’ASARAN FAYASSIRHU, WAINKAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU, WA INKAANA BA’IDAN FA QARIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDRATIKA, AATINI MAA ATAITA ‘IBADIKASH SHALIHIN.

Sebenarnya, doa sholat dhuha tidak dibatasi dengan doa ini saja. Sahabat Dream bisa berdoa apa saja, termasuk doa sapu jagat.

Manfaat utama sholat Dhuha adalah untuk menghapus dosa sebanyak buih lautan. Hal ini seperti tertuang dalam Hadis Riwayat At-Tirmidzi dan Ibnu Majah.

" Siapa yang membiasakan (menjaga) sholat dhuha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan."

2) Sholat Dhuha Dua Rakaat Senilai 360 Sedekah

Manfaat sholat dhuha dua rakaat memiliki nilai yang sama dengan 360 sedekah. Hal itu tertuang dalam hadis Abu Dawud berikut ini.

" Rasulullah Saw. bersabda, 'Di dalam tubuh manusia terdapat tiga ratus enam puluh sendi, yang seluruhnya harus dikeluarkan sedekahnya.'' Mereka (para sahabat) bertanya, 'Siapakah yang mampu melakukan itu wahai Nabiyullah?"

Beliau menjawab, 'Engkau membersihkan dahak yang ada di dalam masjid adalah sedekah, engkau menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan adalah sedekah. Maka jika engkau tidak menemukannya (sedekah sebanyak itu), maka dua rakaat dhuha sudah mencukupimu'."  (HR. Abu Dawud)

Di hadis lainnya, Rasulullah Saw. juga menyebut bahwa sholat dhuha bisa menjadi sedekah.

" Rasulullah Saw. bersabda, 'Setiap pagi, ruas anggota tubuh kalian harus dikeluarkan sedekahnya. Amar ma’ruf adalah sedekah, nahi mungkar adalah sedekah, dan semua itu dapat diganti dengan sholat dhuha dua rakaat'."  (HR Muslim)

3) Tidak Dimasukkan Dalam Golongan Orang Yang Lalai

Manfaat sholat dhuha selanjutnya adalah tidak dimasukkan dalam golongan orang lalai atau lengah dalam mencari rahmat Allah. Salah satu cara agar terhindar dari sifat lalai adalah mengerjakan sholat dhuha.

" Rasulullah  Saw. bersabda, 'Orang yang mengerjakan sholat dhuha tidak termasuk orang lalai."  (HR Al-Baihaqi dan An-Nasa’i)

4) Dianggap Sebagai Sholat Awwabin

Manfaat sholat dhuha berikutnya adalah dianggap sebagai sholat Awwabin. Sholat ini adalah sholatnya orang-orang yang taat. Artinya, jika Sahabat Dream rutin menjalankan sholat dhuha, maka akan dicatat sebagai golongan orang yang taat.

Keterangan ini telah dijelaskan dalam hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, yang berkata:

" Kekasihku (Muhammad) mewasiatkan kepadaku tiga perkara yang aku tidak meninggalkannya: agar aku tidak tidur kecuali setelah melakukan sholat witir, agar aku tidak meninggalkan dua rakaat sholat Dhuha karena ia adalah sholat awwabin serta agar aku berpuasa tiga hari setiap bulan.” (HR. Ibnu Khuzaimah)

5) Dibuatkan Rumah di Surga oleh Allah

Mereka yang rajin mengerjakan sholat dhuha maka akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini sesuai dengan isi hadis Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam: 

" Barang siapa yang sholat dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga."  (Shahih al-Jami’ No. 634)

6) Mendapat Pahala Seperti Orang yang Pergi Haji dan Umroh

Keutamaan sholat dhuha yang sebelumnya telah didahului sholat subuh berjamaah dan dzikir hingga terbit Matahari adalah seperti mendapat pahala seperti orang pergi haji dan umroh.

Diriwayatkan Anas bin Malik ra, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: 

" Barangsiapa melaksanakan sholat subuh berjama’ah kemudian ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga terbit Matahari, lalu ia mengerjakan sholat dua rakaat, maka ia seperti memperoleh pahalanya haji dan umroh."  (HR. Tirmidzi No. 586)

7) Dicukupkan Rezekinya di Dunia

Dalam hadits qudsi, Allah akan mencukupkan rezeki hamba-hamba-Nya yang mengerjakan sholat dhuha secara rutin.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: 

" Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu."  (HR. Ahmad).

Begitu luar biasa manfaat sholat dhuha jika dilakukan secara rutin. Ini semua menunjukkan bahwa sholat dhuha sangat dianjurkan untuk dikerjakan.

--------

BILANGAN RAKAAT SOLAT DHUHA

SOALAN :

Saya nak tanya pasal sembahyang duha berapakah rakaatnya yang paling banyak berapa boleh kita buat? Kalau kita sembahyang duha empat rakaat boleh atau tidak kita buat sekali salam saja?

JAWAPAN :

Sembahyang sunat dhuha itu sekurangnya dua rakaat dan menurut pendapat yang muktamad jumlah rakaat sembahyang sunat dhuha paling banyak ialah lapan rakaat.

Telah diriwayatkan daripada Ummu Hani’ r.a. katanya :

صَلَّى النَّبِيُّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - سُبْحَةَ الضُّحَى ثَمَانِ رَكَعَاتٍ يُسَلِّمُ مِنْ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ 

Artinya : “Telah sembahyang oleh Nabi saw akan sembahyang dhuha sebanyak lapan rakaat dan baginda salam pada setiap dua rakaat.” (Hadith riwayat Abu Daud)

Dan pada riwayat Imam Muslim berkata Ummu Hasni’ r.a. :

ثُمَّ صَلَّى ثَمَانَ رَكَعَاتٍ سُبْحَةَ الضُّحَى

Artinya : “Kemudian Nabi saw sembahyang lapan rakaat sebagai sembahyang dhuha.”

Dan setengah ulamak berkata bilangan rakaat sembahyang sunat dhuha paling banyak ialah dua belas rakaat.

Telah diriwayatkan daripada Abu Zarr r.a. katanya  Rasulullah saw bersabda :

إنْ صَلَّيْتَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لَمْ تُكْتَبْ مِنْ الْغَافِلِينَ، أَوْ أَرْبَعًا كُتِبْتَ مِنْ الْمُحْسِنِينَ، أَوْ سِتًّا كُتِبْتَ مِنْ الْقَانِتِينَ، أَوْ ثَمَانِيَةً كُتِبْتَ مِنْ الْفَائِزِينَ، أَوْ عَشْرًا لَمْ يُكْتَبْ عَلَيْك ذَلِكَ الْيَوْمَ ذَنْبٌ، أَوْ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ بَنَى اللَّهُ لَك بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ

Artinya : “Jika kamu sembahyang dhuha dua rakaat nescaya tidak ditulis kamu dari kalangan orang yang lalai atau empat rakaat nescaya ditulis kamu dari kalangan orang yang berbuat baik atau enam rakaat nescaya ditulis kamu dari orang yang taat atau lapan rakaat nescaya ditulis kamu orang yang berjaya atau sepuluh rakaat nescaya pada hari itu kamu tidak ditulis akan dosa atau dua belas rakaat nescaya membina oleh Allah bagi kamu istana di dalam syurga.” (Hadith riwayat Al-Baihaqi dan Al-Bazzar)

Berkata Imam Nawawi pada Kitab Al-Majmu’ bermula sanad hadith ini dhaif.

Dan Imam Nawawi menyebut pada Kitab Ar-Raudhah yang afdhal rakaat sembahyang sunat dhuha itu lapan rakaat dan paling banyak ialah dua belas rakaat.

 Telah menyebut oleh Syeikh Khatib Syarbini:

Artinya : Bermula sembayang dhuha itu sekurangnya dua rakaat kerana hadith Abu Hurairah r.a yang telah lalu dan kerana hadith Muslim: Berpagi-pagi atas sekalian tulang seorang kamu itu sedekah dan memadai yang demikian itu oleh dua rakaat yang dikerjakan daripada sembayang dhuha. Dan sekurang-kurang sempurna itu empat rakaat dan lebih sempurna daripadanya ia;ah enam rakaat dan diperselisihkan pada sebanyak-banyaknya." (Kitab Mughni Al-Muhtaj) Ada pun mengerjakannya dengan empat rakaat satu salam itu tidak afdhal tetapi harus maka yang afdhal ialah dikerjakan dengan satu salam setiap dua rakaat. '

KESIMPULAN

Sekurang-kurang rakaat sembayang sunt dhuha itu ialah dua rakaat. Sebanyak-banyaknya ialah lapan rakaat menurut pendapat yang muktamad dan ialah pendapat kebanyakkan ulamak. harus sembayang sunat dhuha itu dengan dua belas rakaat.

wallahua'lam
ustaz azhar idrus

_____

#Sumber :  © dream.co.id

   


Untuk dapatkan berita daripada kami secara terus,
sila subscribe via telegram
https://t.me/mindarakyat dan untuk forum sila ke https://t.me/mindarakyatt

............oo000oo...........
MINDARAKYAT
http://mindarakyat.blogspot.com/
mindarakyat@gmail.com

MindaRakyat Whatsapp Telegram Facebook Emel kepada MR Twitter RSS
©1439 Hakcipta Tak Terpelihara
Anda digalakkan untuk mengambil apa-apa bahan di dalam laman ini untuk tujuan penyebaran, tanpa perlu memberitahu kepada pihak kami.


Tiada ulasan